Saturday, April 14, 2012

Tips mengganti pakan kucing



Penggantian pakan baru yang secara tiba-tiba merupakan salah penyebab mencret pada kucing. Lalu kenapa bisa mencret, padahal pakan baru tersebut lebih berkualitas daripada pakan lama yang biasa diberikan. Hal ini dikarenakan dalam usus kucing terdapat berbagai macam bakteri yang tidak berbahaya dan berfungsi membantu mencerna makanan agar dapat diserap dan dimanfaatkan kucing.

Setiap jenis/merek makanan kucing mempunyai komposisi nutrisi dan bahan utama yang berbeda. Perkembangan flora usus juga sesuai dengan bahan-bahan yang terdapat pada makanan. Beberapa jenis flora berkembang lebih banyak dan lebih efektif dalam mencerna nutrisi yang berasal dari jagung. Beberapa flora lain juga berkembang secara spesifik untuk mencerna protein yang berasal dari ayam. Semakin beragam komposisi makanan, semakin beragam juga jenis flora usus.

Bila kucing diberi satu jenis makanan dalam jangka waktu lama, flora yang berkembang di usus juga menyesuaikan diri untuk mencerna makanan tersebut. Ketika terjadi pergantian makanan secara tiba-tiba dalam jumlah banyak, flora usus tidak bisa langsung menyesuaikan diri dengan makanan yang baru dengan cepat. Akibatnya sebagain besar makanan tidak tercerna dan terjadilah mencret atau diare.

Berikut ini panduan mengganti makanan kucing, agar kucing terhindar dari gangguan pencernaan seperti diare


Sunday, April 8, 2012

Bolehkah kucing diberi susu?




Beberapa cat lover  memberikan susu untuk kucingnya dengan alasan kucing menyukai dan di dalam susu terdapat banyak kandungan nutrisi.  Ternyata , walupun disukai, jenis susu untuk manusia yg diberikan pada kucing, seringkali justru menimbulkan diare.  Kenapa demikian? Pada dasarnya kucing tidak memerlukan susu (kecuali susu dari induknya). Susu berlaktosa seperti  susu sapi segar tidak dapat dicerna oleh kucing.

Laktosa adalah gula susu yang merupakan salah satu komponen khas dalam susu bersama trigliserida (lemak susu) dan kasein (protein susu). Untuk mencerna laktosa, pencernaan harus menggunakan enzim laktase. Sayangnya, pencernaan yang dimiliki oleh kucing tidak dapat memproduksi enzim ini sehingga laktosa tidak terurai, butiran laktosa lakosa akan tertinggal di muka lubang usus halus dan menyerap banyak air dari sekitarnya sehingga menimbulkan diare. Bakteri pun mudah menyerang usus dan menyebabkan fermentasi dalam jumlah besar untuk membentuk gas. Akibatnya kucing akan merasakan rasa sakit yang luar biasa pada perutnya.

Ada beberapa pencernaan kucing yang akhirnya menjadi kebal terhadap laktosa, sehingga kucing tidak menjadi diare atau pun perut kembung. Hal ini tidak juga berarti baik, karena pencernaan kucing mengalami gangguan yang tidak terlihat sehingga fungsi kerjanya menurun.

Jika memang sangat harus memberikan kucing susu, maka berikan susu yang tidak mengandung laktosa yang bisa dibeli di petshop atau dokter hewan, tetapi memang harganya lebih mahal dari susu sapi. Lazimnya, kucing hanya membutuhkan susu ketika usianya tergolong bayi 1 – 42 hari. Kesimpulannya,  tidak semua makanan yang baik bagi kita, baik juga bagi kucing kesayangan kita. -thx-