Sunday, March 18, 2012

Cara mencuci pasir kucing


Kucing yang kita pelihara harus memiliki tempat buang kotoran atau feses. Jika tempat kotoran tidak kita sediakan, kucing akan buang kotoran disembarang tempat. Tempat kotoran kucing umumnya adalah berupa bak plastik. Di dalam bak plastik tersebut dapat kita isikan pasir. Hal ini dikarenakan insting alami kucing yang akan menggali pasir ketika buang kotoran dan menutupnya kembali setelah selesai. Ada beberapa jenis pasir yang tersedia, yang dapat kita gunakan adalah pasir anti bau dan pasir zeolit bertekstur seperti kerikil kecil berwarna putih. Kedua jenis pasir ini dapat kita beli di petshop. Penggunaan pasir zeolit lebih hemat, harganya pun jauh lebih murah dan bisa dipergunakan kembali. Berikut ini adalah cara mencuci pasir agar dapat dipergunakan kembali.
  1. Pasir kotor yg telah dipakai dikumpulkan dalam sebuah bak. Pastikan tidak ada feses ataupun makanan kucing yang tertinggal didalamnya.
  2. Tahap selanjutnya isi bak dengan air bersih sambil pasir dikucek kucek hingga kotoran keluar. Gunakan lah sarung tangan karet agar tangan terhindar dari iritasi. Jika dirasa cukup buanglah air yg telah kotor.
  3. Setelah itu gunakan detergen untuk mencuci pasir yang basah. Kucek – kucek hingga busanya keluar dan rata.
  4. Kemudian bilas kembali dengan air bersih hingga menghasilkan air rendaman berwarna bening/tidak keruh.
  5. Rendam pasir yang sudah bersih dalam air yang sudah dicampur dengan cairan desinfektan/cairan pembunuh kuman lainnya selama kurang lebih 6 jam.
  6. Setelah ditiriskan, sebar dan ratakan pasir di atas terpal/alas lain yg memungkinkan, lalu jemur di bawah terik matahari.
  7. Pastikan bahwa pasir yang dipergunakan kembali harus pasir yang benar – benar kering.

Friday, March 16, 2012

Keracunan pada kucing


Dear cat lover

Ketika memutuskan untuk memelihara kucing di rumah, jangan dilupakan ketelitian kita perlu untuk ditingkatkan. Karena rentan sifatnya bagi kucing keracunan oleh  zat-zat yg aman kita gunakan tapi ternyata berbahaya bagi kucing kesayangan. Keracunan pada kucing acapkali tidak terduga. Waspadalah terhadap gejalanya, antara lain  muntah, kejang,  sempoyongan, gemetar, anggota badannya tidak terkoordinasi dengan baik, nafas terengah-engah, diare akut,  air liur keluar terus.

Proses masuknya zat beracun dapat disebabkan kebiasaan menjilat pada kucing, selain itu zat beracun pun bisa meresap ke dalam tubuh kucing melalui kulit. Atau secara tidak sengaja terhirup ke dalam saluran nafasnya.

Kucing dapat teracuni oleh zat yang sifatnya korosif (menyebabkan rusak/hancur) dan yang non-korosif. Untuk golongan korosif dapat ditemui pada produk pemutih, insektisida, deterjen,  juga desinfektan. Perlu diketahui bahwa kucing alergi terhadap zat yang bersifat benzoyl-OH,  dan fenol.  Jadi penting bagi kt untuk mengecek unsur apa yg terdapat dalam suatu produk pembersih sehingga tidak bersifat racun bg kucing. Begitu pula pada pemakaian shampo dan bedak, hal ini pernah saya  alami sendiri.  Sebisa mungkin cermati pemakaian sampo dan bedak anti jamur dan flea. Karena bagi kucing yang tingkat sensitif nya tinggi hal dapat menimbulkan keracunan. Jangan lupa untuk melarutkan shampo yang jenisnya konsentrat ke dalam air   hangat dengan perbandingan 1 : 8.

Untuk  zat non-korosif dapat ditemui pada produk obat semisal paracetamol/asetamifen (pada obat sakit kepala dan demam) , asam salisilat (pada obat kulit), ibuprofen (pd obat penurun panas), benzocaine (pada pereda nyeri/ gatal), chloramphenicol (pada obat tetes telinga), tetrasilkin (antibiotik)  dll. Jangan sembarangan memberikan obat manusia pada kucing, baiknya konsultasikan dulu dengan para hobis yg lain, jika perlu bawalah ke dokter hewan agar penangannya tepat.

Kucing yang teracuni zat yang bersifat korosif, penangannannya berbeda dengan kucing yg teracuni zat non-korosif. Untuk yang sifatnya korosif, kucing jangan dirangsang untuk muntah. Bila kucing masih sadar untuk pertolongan pertama, basuh mulut dan bulunya yang terkena racun dengan air dalam jumlah yang banyak. Setelah itu kucing dapat diberikan minyak zaitun, pemberian norit juga dianjurkan. Jika terjadi kejang, taruh kucing di ruangan yang lega, jangan menahan kucing yang kejang dan berontak, karena kemungkinan besar akan terjadi cedera pada kucing dan diri kita.  Berikan udara dingin baginya (karena pada kasus, biasanya kucing mulai kesulitan bernapas), berikan sesekali usapan lembut untuk menenangkan,  Jika tidak menunjukkan perkembangan yang berarti, bawa segera ke dokter hewan disana kucing dapat diberikan cairan infus untuk menetralisir racun yang sudah masuk ke dalam darah, dan jika diperlukan dapat diberikan obat penenang.

Bagi kucing  yang teracuni produk yang mengandung zat non-korosif, segera dirangsang untuk muntah dengan menggunakan satu sendok teh garam yang dilarutkan dengan sedikit air. Setelah muntah  nya keluar, bawa ke dokter hewan untuk penanganan yang tepat.

Untuk pencegahan, jauhi cairan2 pembersih dari jangkauan kucing, gunakan desinfektan yang aman untuk membersihkan kandang kucing. Hindari kucing memangsa hewan liar yg kerap masuk ke rumah, seperti tikus dan katak. Cermati label dari obat yg akan diberikan ke kucing, bagaimanapun tindakan pencegahan akan berarti sangat banyak.   

Semoga berguna. :)